Ketiga anak Abu Zuhdi menangis karena menahan lapar. Mereka ingin
sekali makan. Namun, Abu Zuhdi hanya memiliki uang satu dirham dan itu
tidak akan membuat semua anaknya kenyang.
"Ayah, kami benar-benar
lapar," kata anak-anaknya sambil memegang perut. "Hari ini dagangan Ayah
tidak laku dan Ayah hanya memiliki uang satu dirham. Ini udak cukup
untuk kalian bertiga," kata Abu Zuhdi dengan sedih. "Ayah, maafkan kami.
Tapi satu dirham cukup untuk membeli sekerat roti. Kami akan membaginya
secara adil. Biarlah Allah yang akan mengenyangkan kami," kata anak
tertua Abu Zuhdi.
Abu Zuhdi kemudian pergi ke pasar dan membeli
sekerat roti. Beliau pun langsung membawanya pulang. Dalam perjalanan,
Abu Zuhdi melihat seorang pengemis sedang duduk gemetar. Pengemis itu
terlihat sangat lapar. "Apa yang terjadi denganmu? Mengapa tubuhmu
bergetar?" tanya Abu Zuhdi. "Wahai Tuan, aku gemetar karena tubuhku
tidak mampu menahan lapar," jawab p
engemis. Abu Zuhdi bertanya, "Memangnya sudah berapa lama kau tidak
makan?" "Sudah tiga hari aku tidak makan," jawab pengemis dengan
gemetar. Abu Zuhdi lalu membayangkan anak-anaknya yang menangis karena
lapar. Namun, mereka lapar karena belum makan hari ini, sedangkan
pengemis itu sudah tiga hari belum makan. Ada kemungkinan pengemis itu
tidak akan bertahan hidup jika tidak mendapatkan makanan hari ini.
"Ambillah sekerat roti ini. Semoga bisa mengenyangkanmu," kata Abu Zuhdi
sambil mengulurkan roti ke arah pengemis. "Alhamdulillah." Pengemis itu
langsung memakannya dengan lahap. Abu Zuhdi lalu pulang. Di rumah, dia
langsung disambut ketiga anaknya dengan heran. ’Ayah, mana sekerat roti
itu?’ tanya mereka.
Abu Zuhdi menceritakan apa yang terjadi dalam perjalanannya.
"Kalau begitu, sekerat roti yang kita miliki memang rezeki bagi
pengemis itu. Biarlah Ayah, kami bisa menahan lapar hingga esok," kata
si bungsu sambil menghentikan tangisnya. Sesaat kemudian, pintu rumah
mereka diketuk. Ternyata yang datang adalah Abu Salman, sahabat Abu
Zuhdi. Abu Salman membawa sebuah kantong berukuran besar. "Sahabatku,
Abu Zuhdi. Alhamdulillah, hari ini daganganku laku semua. Untuk itu, aku
ingin memberikan sepuluh kerat roti untuk anak-anakmu," ujar Abu
Salman.
"Untuk apa pemberianmu ini, wahai Sahabatku?" "Untuk seluruh
kebaikanmu," jawab Salman. Abu Zuhdi teringat pada roti yang diberikan
kepada pengemis. Ia mengingat janji Allah bahwa setiap satu sedekah akan
diganti sepuluh kali lipatnya. Kini, dia diberi sepuluh kerat roti dan
ini membuktikan janji Allah benar adanya. "Alhamdulillahpuji syukur
dipanjatkan Abu Zuhdi tak henti-henti.
"’Allah selalu memberikan
limpahan pahala atas kebaikan yang diberikan umat-Nya. Maka, janganlah
sekali-kali kita merasa menyesal karena telah berbuat baik."
Judul : Sekrat Roti untuk Pengemis
Deskripsi : Ketiga anak Abu Zuhdi menangis karena menahan lapar. Mereka ingin sekali makan. Namun, Abu Zuhdi hanya memiliki uang satu dirham dan it...